Senin, 20 Februari 2017

Tafsir QS.Al Maarij ayat 19-27 Dalam kronologi surah Al Ma’arij 19 – 27 Tidak bisa dipungkiri kalau memang kenyataannya manusia itu sebenarnya adalah mahluk yang lemah hanya saja kekurangan itu dapat di tutupi karna manusia di beri kelebihan yang tidak dimiliki oleh mahluk selain manusia yakni bahwa manusia itu dianugrahi akal oleh sang Maha Mengetahui . Dengan akal tersebut manusia dapat menutupi kekurangannya . Namun, kemudian yang sangat disayangkan justru manusia itu lupa akan kenyataan dirinya dan dia mulai menjadi angkuh kepada Tuhannya, berkehendak sesuka hatinya dan menjadi congkak, sebagaimana kehidupan bangsa dimasa lampau, sehingga akhirnya mereka di binasakan akibat ulah perbuatan mereka sendiri . Manusia seharusnya dapat menyadari bahwa dirinya diciptakan dimuka bumi ini karna memiliki tugas yang harus diembannya yang tidak lain bahwa didalam menjalani hidup ini manusia mempunyai visi berupa amanah yang harus ia jalankan dengan sebaik-baiknya karena amanah tersebut langsung dari sang Maha Pencipta sehingga nanti dihadapannya harus ia pertanggung-jawabkan dengan segala konseku kuensinya .Oleh karnanya kelemahan-kelemahanya seharusnya menjadi kaca supaya ia dapat mengantisi pasi atas segala kekurangannya sehingga ahirnya Ia tidak menjadi orang yang ingkar terhadap segala apa yang telah diperintahkan Tuhan untuknya . Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna bukan berarti lantas manusia itu lupa dengan identitas dirinya sebagai mahluk ciptaan _yang mana seharusnya Ia sadar kalau hidup ini adalah sekedar lintasan_ yang berarti hidup ini hanyalah sementara saja : Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Ma’arij ayat 19-27 إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا ¤ إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ¤ وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ¤ إِلا الْمُصَلِّينَ ¤ الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ ¤ وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ ¤ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ ¤ وَالَّذِينَ يُصَدِّقـــُونَ بِيَوْمِ الد ِّيــن ¤ ِ وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِرَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ ¤ “ Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu  bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. ( Q.S Al Ma’arij ; 19-27 ) Pada ayat ini ditegaskan bahwa manusia itu bersifat suka berkeluh kesah dan kikir. Namun, sifat ini dapat diubah jika dituruti petunjuk Tuhan yang dinyatakan-Nya dalam ayat 22 s.d. 24. Manusia yang menghindari petunjuk Tuhan dan seruan Rasul; mereka adalah orang-orang yang sesat. Firman Allah sebagai berikut: وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ (103) Artinya: Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkan nya. (Q.S. Yusuf: 103) Manusia sampai sesat dari jalan Allah karena ia bersifat tergesa-gesa, gelisah dan kikir itu, bukanlah merupakan ketentuan dari Allah terhadapnya, tetapi mereka menjadi mukmin atau menjadi kafir itu adalah karena usaha dan pilihan mereka sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt.: هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (2) Artinya : Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kikir dan di antara kamu ada yang beriman Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. At Taghabun: 2) Tentunya dapat kita pahami dari penjelasan ayat diatas bahwasanya memang pada dasarnya kebanyakan manusia, cenderung selalu merintih ketika mereka hanya diberi cobaan yang yang sifatnya ringan mereka tidak ingat dengan pemberian ni’mat Allah yang jauh lebih banyak ketimbang cobaan yang diberikannya, mereka ingin selalu hidup ni’mat tanpa adanya musibah apapun .Padahal jika dipahami secara mendalam, sesungguhnya Allah memberikan cobaan itu, karna sebenarnya Dia sayang kepada hamba-hamba-Nya, dan dengan cobaan itu_semuanya mengandung hikmah yang pada dasarnya agar kita tidak lupa dengan sifat pemurah dan kasih sayang-Nya. Dan juga kebanyakan manusia selalu mengeluh apabilah ia diberi rizki yang bersifat non-materiil mereka menganggap bahwa rizqi itu hanyalah sesuatu yang tampak saja sehingga mereka tidak mau men syukurinya sehingga mereka berburuk sangka kepada Allah swt.jika keberadaan kondisi mereka tidak mempunyi harta yang melimpa. Dan ketika Allah memberikannya berupa rizqi yang material dan melim pah kebanyakan mereka justru menjadi kikir dan tidak mau bersadaqah mereka menganggap harta itu mereka peroleh dari jeripayah mereka sendiri –yang makanya didalam ayat tersebut disebutkan istilah- istilah kecut yang mendeskriditkan manusia seperti; “ halu’a” _” jazu’a “_dan kemudian “ manu’a” agar mereka bisa sadar bahwa semua yang dimiliki manusia pada hakikatnya adalah hampa jika harta benda dan jiwa mereka tanpa diiringgi dengan suatu kebaikan kepada diri sendiri terutama terhadap orang lain . Dalam kronologi surah Ar Rum ayat 54 اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Kepada manusia dibentangkan jalan yang lurus yang menuju kepada keridaan Allah dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat sebagaimana yang disampaikan Rasulullah yang termuat dalam Alquran dan hadis. Di samping itu terbentang pula jalan yang sesat, jalan yang dimurkai-Nya yang menuju kepada tempat yang penuh derita dan sengsara di akhirat nanti. Manusia boleh memilih sa1ah satu dari kedua jalan itu; jalan mana yang akan ditempuhnya, apakah jalan yang lurus atau jalan yang sesat. Kemudian mereka diberi balasan nanti sesuai dengan pilihan mereka itu. Ini adalah bagian terahir atau keempat dari ayat-ayat yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah swt. yang membuktikan ke-Esaan-Nya dan keniscayaan hari kiamat .Ayat diatas dikemukakan setelah aneka ragam argumen dan bukti yang telah dipaparkan oleh ayat yang sebelumnya .Argumen yang dikemukakan disini mencakup keadaan manusia pada tahap yang paling dini dari kehidupannya, sampai ketahap akhir keberadaannya di pentas bumi sambil menunjukkan kekuasaannya mempergantikan kondisi manusia .Ayat ini memulai dengan menyebut nama wujud yang teragung dan yang terkhusus baginya serta yang mencakup segala sifat-Nya yakni; Allah swt dialah menciptakan manusia dari keadaan lemah yakni setetes seperma yang bertemu dengan indung telur laki-laki, tahap demi tahap meningkat dan meningkat hingga kemudian setelah melalui tahap bayi, kanak-kanak, dan remaja hingga ahirnya menjadi lansia .Dia menjadikan kamu sesudah kamu dalam keadaan lemah itu memiliki kemampuan sehingga kamu menjadi dewasa dan memasuki fase yang sempurna, hal ini memang mengikuti hukum sunatullah yakni dalam proses perubahan manusia melalui tahap demi tahap agar manusia dapat berfikir dan merenungkan hakekat penciptaanya dan ahir dari kehidupannya atau fase ahir dunia yang berupa kematian, sehingga dia tidak ingkar kepada sang Penciptanya . Dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu menderita kelemahan _kembali dengan hilangnya sekian banyak potensi dan munculnya tanda-tanda peringatan alamiah yang berupa hilangnya kekuatan dan potensi diri tadi .Dia menciptakan apa yang ia kehendaki sesuai dengan ke-Esaan-Nya yang Maha Agung dan Dialah yang Maha Perkasa atas segala sesuatu . Ayat diatas melukiskan pertumbuhan fisik kendati kelemahan dan kekuatan berkaitan juga dengan mental seseorang .Ada kelemahan manusia menghadapi sekian banyak godaan, juga tantangan yang menjadikan semangatnya berkurang .Disisi lain ada kekuatan yang dianugrahkan Allah berupa kekuatan fisik dan mental dalam menghadapi gelombang hidup .Tentu saja kekuatan dan kelemahan fisik maupun mental seseorang berbeda kadar kemampuannya tiap individu yang satu dengan individu yang lainnya, diatas dasar itulah agaknya kata ضعف _dha’if” kelemahan dan kata قـوة _Quwattun” kekuatan diaplikasikan dalam bentuk indefinit . Perlu dicatat bahwa apa yang dikemukakan ayat diatas adalah uraian tentang tahap-tahap hidup manusia secara umum, bahkan yang dialami oleh umunya setiap manusia_ .Karna diantara manusia tidak menentu didalam perjalanan hidupnya yakni diantaranya manusia ada yang meninggal dunia di tahap awal perjalanan hidupnya, ada juga yang pada fase puncak kejayaannya .Namun, jika tahap puncak itu dilampauinya, maka pasti dia akan mengalami tahap kelemahan lagi .Adapun yang dialami manusia, hakikatnya semua kembali pada Allah swt. Karena itu, setelah menyebut tahap-tahap tersebut, ayat diatas mengegaskan bahwa Dia menciptakan apa yang ia kehendaki, dan menetapkan buat manusia tahap-tahap yang dilalui serta kadar masing-masing itu sama-sama ditetapkan atas dasar kekuasan-Nya yang menye luruh, karna Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa . Dalam kronologi penjelasan ayat yang lain yankni dalam surah surah _Yaasin ayat 77 Allah swt. Menjelaskan bahwa pada kenyataannya manusia diciptakan dalam keadaan lemah . أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Karena adanya sebagian manusia tidak percaya tentang adanya hari berbangkit, maka dalam ayat ini Allah swt. mengingatkan mereka kepada kekuasaan Nya dalam menciptakan manusia, sebagai bagian dari seluruh makhluk Nya. Ini dikemukakan dengan nada keheranan atas sikap sebagian manusia itu. Yaitu: apakah manusia itu tidak memikirkan dan tidak memperhatikan bahwa Allah telah menciptakannya dari setetes air mani, tetapi kemudian setelah ia lahir ke dunia dan menjadi dewasa, tiba-tiba lalu menjadi orang yang bersikap memusuhi Allah dan Rasul Nya? Sikap semacam ini benar-benar tidak dapat diterima oleh pikiran yang sehat. Apabila manusia menginsafi bahwa Allah kuasa menciptakannya, bahkan dari setetes air mani, kemudian menjadikan makhluk yang paling baik di bumi ini, pastilah ia yakin, bahwa Allah kuasa pula mengembalikannya kepada asal kejadiannya itu, dan Ia kuasa pula untuk mengulangi kembali penciptaan Nya itu, yakni pada hari berbangkit. Dalam redaksi surah Yaasin ayat 77 Ayat yang lalu melarang baginda Nabi larut dalam kesedihan akibat mendengar ucapan dan cemohan kaum Musyrikin, manusia yang durhaka itu dikecam ayat ini dalam semua ucapannya yang buruk, sambil memintanya berfikir tentang asal kejadiannya, ayat di atas menyatakan ; “ dan apakah ia buta, sehingga manusia yang durhaka dan banyak bicara itu tidak melihat dan memperhatikan dengan mata hatinya “. Bahwa Kami telah menciptakannya dari nutfah yakni dari setetes air mani, yang mengandung ribuan sel. Begitu remeh nutfah tersebut dan begitu menjijikan, namun, berkat kuasa dan kehendak Allah swt. Kemudian ia menjadikan mahluk yang mempunyai kelebihan dan keistime waan dibanding mahluk yang lain dari sekian juta mahluk ciptaan-Nya yang lain. lalu tiba-tiba ia lupa asal kejadiannya serta lupa kuasa Kami atas dirinya, dan ia benar-benar menjadi penentang yang nyata, selalu bersikap angkuh, suka menumpahkan darah atas sesamanya, pada hal sebenar nya ia bersukur dan patuh terhadap ayat-ayat Kami, apakah tidak memikirkan hal itu ? dan kemudian iapun berpaling dari Kami sehingga Kami menurunkan adzab yang sangat pedih untuknya. Kata ( al insan ) yang dimaksud dengan diatas adalah menunjuk kepada seorang tertentu beberapa riwayat menyebutkan beberapa nama seperti Ubay bin Ka’ab, al Ash, ibnu Wail, abu Jahal dan tokoh-tokoh penentang yang lain. Siapapun orangnya, dari perspektif ayat ini mencakup semua orang yang durhaka yang enggan percaya lagi banyak membantah peringatan dari Allah swt. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit. dengan mengatakan “Kamu hai orang-orang musyrik diciptakan dalam keadaan lemah; kamu berasal dari air mani, kemudian menetap dalam rahim ibumu, kemudian lahir ke dunia. Pada saat-saat yang demikian kamu dalam keadaan lemah, tidak berdaya, dan memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain, terutama ibu dan bapakmu sendiri. Dia menjadikan bagi kamu telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, hati untuk merasakan sesuatu dan sebagainya, sehingga kamu menjadi dewasa dan kuat. Dalam keadaan dirimu merasa kuat dan berkuasa kamu perserikatkan Dia dengan sesuatu yang lain, sampai pada waktu yang ditentukan. Kemudian kamu menjadi lemah kembali, setelah mencapai umur lanjut dalam keadaan tua bangka, tidak berdaya. Jika kamu mau memperhatikan yang demikian itu, yaitu pada permulaannya kamu lemah, kemudian menjadi kuat, kemudian menjadi lemah kembali, tentulah kamu akan sampai kepada kesimpulan bahwa Dia yang kuasa dan menentukan proses kejadianmu itu, kuasa pula membangkitkan kamu kembali pada hari kiamat. Dialah yang menciptakan segala sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, Dialah yang berkuasa mengatur dan mengurus hamba-hamba Nya dan Dia pulalah yang berkuasa mematikan, menghidupkan dan menentukan segala sesuatu. Dalam surah Yaasin tersebut diatas menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sesuatu yang tidak ada nilainya dan bahkan itu adalah sesuatu yang sangat nista yakni berupa nutfah dengan perinciannya sebagai berikut ; Perkembangan Janin Janin sebelum sempurna menjadi janin melalui 3 fase, yaitu: air mani, segumpal darah, kemudian segumpal daging. Masing-masing lamanya 40 hari. Janin sebelum berbentuk manusia sempurna juga mengalami 3 fase, yaitu: 1. Taswir, yaitu digambar dalam bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari. 2. Al-Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya. 3. Al-Barú, yaitu penyempurnaan. Namun ketika setelah Allah tiupkan ruh kepada janin yang sempurna membentuk segumpal daging itu dan kemudian setelah melalui proses yang bertahap kemudian manusia telah di-design oleh Alah menjadi mahluk yang sempurna dengan diberikannya hardware yang paling canggih berupa otak sekaligus perangkat softwarenya berupa akal kebanyakan mayoritas manusia yang telah sempurna mem bentuk tahapannya mereka menjadi ingkar dan tidak mau mengingat tentang awal mula penciptaannya sebagai khalifah yang mengemban amanah Allah dimuka bumi ini yang tentunya hal itu harus mereka aplikasikan dalam bentuk pengabdian kepada sang Penciptanya . Dalam kronologi surah Al Ahzhab ayat 72 إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh, Dalam kronologi surah An Nisa’ ayat 28-29 يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا ¤ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Pengampunan dan kasih sayang Allah swt. yang menutup pada ayat yang lalu, dijelaskan sekelumit secara umum pada ayat-ayat diatas yang dicerminkan antara lain oleh kehendak-Nya, Allah terus-menerus sebagaimana dipahami dari bentuk kata kerja masa kini dan masa yang akan datang, hendak menerangkan kamu hukum-hukum syari’at-Nya, termasuk yang halal dan yang haram di nikahi, serta aneka tuntutan tentang hubungan pria dan wanita, dan hendak juga secara terus-menerus menerima taubat kamu atas kesalahan-kesalahan dan adat-istiadat buruk yang dilakukan pada masa jahiliyah, selama kamu tulus bertaubat .Dan Allah Maha Mengetahui siapa yang tulus dan siapa yang tidak, lagi Maha bijaksana dalam menetapkan ketentuan-Nya . Dari Abul Abbas Abdulloh bin Abbas rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Suatu hari aku berada di belakang Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda , “Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Alloh, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Alloh bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering.” (HR Tirmidzi Dia berkata , “Hadits ini hasan shohih”) Dalam riwayat selain Tirmidzi dengan redaksi: “Jagalah Alloh, niscaya engkau akan senantiasa mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Alloh di waktu lapang niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan, ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidak akan pernah menimpamu dan apa yang telah ditetapkan menimpamu tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.” Penjagaan Alloh terhadap manusia terwujud dalam dua bentuk, yaitu: 1. Menjaga urusan dunianya, dalam bentuk menyehatkan badanya, melapangkan rezekinya, menjaga anak dan istrinya, dan lain-lain. 2. Menjaga urusan agamanya. Poin ini lebih penting dan lebih bernilai dari pada poin sebelumnya. Bentuk penjagaannya berupa: hatinya bersih dari kotoran syubhat, senantiasa terikat dengan Alloh, penuh rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertaubat kepada-Nya, dan anggota badanya terbebas dari memperturutkan hawa nafsu. Melalaikan menjaga Alloh dapat berakibat hilangnya penjagaan Alloh terhadap dirinya. Hanya Meminta Kepada Alloh Hukum meminta hanya kepada Alloh ada dua macam: 1. Wajib, yaitu meminta sesuatu yang tidak bisa melakukannya kecuali Alloh. Inilah tauhid dalam meminta di mana jika dipalingkan kepada selain Alloh hukumnya syirik. 2. Sunnah, yaitu dalam hal yang manusia mampu untuk melakukannya dan dia mampu melakukan sendiri tanpa bantuan. TAWAKAL Makna tawakal kepada Alloh adalah mengambil sebab yang diperintahkan kemudian menyerahkan urusannya kepada-Nya. Tawakal kepada Alloh merupakan wujud keimanan yang sangat penting, bahkan merupakan wujud keimanan para nabi. Dan tawakal kepada makhluk adalah perbuatan yang sangat tercela. Sekalipun makhluk mampu untuk melakukan apa yang kita inginkan, kita tidak boleh bertawakal kepadanya. Sabar Dan Ridho Sabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari menggerutu, menjaga lisan dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan yang terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur. Ridho terhadap musibah adalah yakin bahwa akibat dari musibah tersebut baik baginya, maka tak ada perasaan seandainya musibah tersebut tidak datang. Adapun ridho yang hukumnya wajib yaitu ridho terhadap perbuatan Alloh yang telah mendatangkan musibah. Dengan demikian terkait dengan musibah ada dua bentuk keridhoan, yaitu: 1. Ridho terhadap perbuatan Alloh, hukumnya wajib. 2. Ridho terhadap musibah itu sendiri, hukumnya sunnah. Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi – Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh – Penyusun: Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam (Staf Pengajar Ma’had Ihyaus Sunnah, Tasikmalaya)

Selasa, 25 Februari 2014

Gara-Gara seekor Lalat oleh : M.Chan Alkisah, dua orang masuk kesebuah perkampungan yang penhuninnya menyembah berhala, Setiap orang asing yang ingin melewati perkampungan tersebut harus menyediakan pengorbanan sebagai sesaji untuk berhala mereka. Jika mereka tiddk mau mereka akan di bunuh dengan sadis. Kepada orang pertama , penjaga berkata, "berkorbanlah demi keagungan berhala dan sesembahan kami ini...." Orang pertama menjawab aku tidak mempunyai yang dapat aku korbankan demi berhala ini. Penjaga berkata lagi, berkorbanlah walaupun dengan seekor lalat Maka orang pertama itupun menangkap sekor lalat, lalu menyembelihnya sebagai korban.Penjaga itu mempersilahkan masuk kedalam perkampungan dengan selamat., Akan tetapi Allah berfirman Orang ini mask kedalam neraka. Kepada orang kedua, penjaga berhala berkata, berkorbanlah demi keagungan berhala sesembahan kami ini ". Aku tidak akan berkorban sesuatu pun selain untuk Allah Swt, kata orang kedua,aku berlindung dari perbuatan syirik. Maka penjaga pun murka, lalu dia membunuhnya. Akan tetapi Allah swt berkata : Orang ini akan masuk neraka. Rasulullah bersabda "batas antara surga dengan neraka bagi seseorang tidak lebih dari jarak telapak kaki kealas kakinya sendiri ".Sumber : Belajar dari kisah kearifan sahabat .

Minggu, 23 Februari 2014

5 WASIAT ADAM AS KEPADA PUTRANYA

5 WASIAT ADAM AS KEPADA PUTRANYA Oleh M. Chan Nabi Adam As berwasiat kepada puteranya Syis As dan sampaikan kepada anak cucunya dengan 5 hal : 1. Agar anak cucnya agar mereka tidak tenteram dengan dunia. karena aku(Adam)telah merasa tenteram disurga , lalu aku di keluarkan oleh Allah Swt darinya. 2. Agar anak cucunya tidak mengikuti keinginan isterinya karena aku (Adam ) mengikuti keinginan isteriku (Hawa) untuk memakan buah itu sehingga aku ditimpa penyesalan yang tak terkira. 3. Agar setiap pekerjaan yang mereka lakukan pikirkanlah akibatnya terlebih dahulu, karena andai kata aku dulu memikirkan apa akibat yang akan aku lakukan maka aku tidak akan tertimpa masalah . 4. Jika hati gelisah karena suatu hal maka tinggalkanlah , karena ketika aku makan buah itu aku gelisah tapi aku mngabaikannya sehingga aku tertimpa penyesalan. 5. Hendaklah bemusyawarah dalam seala urusan karena kalau saja aku bermusya warah dengan para Malaikat tentulah aku tidak tertimpa apa yang telah menimpa ku.

Kamis, 07 Februari 2013

Valentine Day Menurut pandangan Islam

Editor ;Mulyadi Chan Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ? “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116) Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day. Sejarah Valentine: Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari. Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang. Pandangan Islam Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ? Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.: “ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36) Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu. Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid. Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:- Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam masalah 'Valentine Day'. 1. Prinsip / Dasar Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine. 2. Sumber Asasi Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak. Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. 3. Tujuan Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”. 4. Operasional Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara. Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27) Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia. Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain. Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa. Mari Istiqomah (Berpegang Teguh) Perhatikanlah Firman Allah :“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya. Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w. Firman Allah s.w.t.:“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”. Berkata Zulkifli Nordin ( Malaysia) di dalam kaset 'Murtad' yang intinya: "VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol. Wallahua’lam bissawab.Sumber :Tripod

MENULIS DI ATAS PASIR

Kisah Menulis Di Atas Pasir Editor : Mulyadi Chan Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : "HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU." Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya. Ketika ia mulai siuman, dan rasa takutnya sudah hilang, dia pun menulis di atas batu: "HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN DRIKU" Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu." sumber : google

Selasa, 05 Februari 2013

Adab Berada Di Dalam Masjid

Adab dan Etika Ketika Berada di Masjid Editor : Mulyadi Chan Adab dan etika seorang muslim ketika berada di masjid : 1. Melepaskan alas kaki (sepatu atau sandal) ketika hendak mamasuki masjid. 2. Disunnahkan agar mendahulukan kaki kanan ketika melangkahkan kaki ke dalam masjid kemudian berdo’a. 3. Disunnahkan untuk shalat 2 rakaat setelah sesaat memasuki masjid (tahiyatul masjid). “Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid, maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim) 4. Memelihara masjid dari kotoran dan sampah. “Sesungguhnya masjid-masjid ini tidak patut digunakan untuk buang air kecil atau kotoran. Masjid hanyalah tempat untuk berdzikir dan membaca al-Qur’an.” (HR. Muslim) 5. Membersihkan masjid dan mengharumkannya. Diriwayatkan dari Anas, ia mengatakan, “Rasulullah melihat dahak di bagian kiblat masjid, maka beliau marah hingga merahnya. Lalu berdirilah seorang wanita dari kalangan Anshar untuk membersihkan dan membubuhi bekasnya dengan minyak wangi. Melihat hal itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, ‘Alangkah bagusnya ini’.”(Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah) 6. Larangan untuk mencari barang hilang di masjid. “Barangsiapa mendengar seseorang mencari barangnya yang hilang di masjid, maka katakanlah, ‘semoga Allah tidak mengembalikan barangmu’. Sungguh masjid tidak dibangun untuk itu.” (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah) 7. Larangan untuk melakukan jual-beli di dalam masjid. “Jika kalian melihat orang yang berjual-beli di dalam masjid, maka katakanlah, ‘semoga Allah toidak akan memberikan keuntungan dari perniagaanmu’.” (Hadits Hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi) 8. Larangan berkata kotor/tidak baik di masjid. “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa: 148) 9. Larangan bernyanyi dan bermain musik di dalam masjid. 10. Larangan melantunkan syair yang buruk di dalam masjid. 11. Larangan mengeraskan suara di dalam masjid. Umar melihat dua orang dari Thaif mengeraskan suara mereka. Umar berkata, “seandainya kalian penduduk negeri ini, niscaya kalian sudah aku pukul. Kalian mengeraskan suara di masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Bukhari) 12. Larangan manjaringkan jari-jemari. 13. Larangan untuk tertawa terbahak-bahak dan bersenda gurau yang berlebihan. 14. Larangan berkata kosong (tidak bermanfaat) di dalam masjid. “Dan diantara manusia (ada) orang-orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu danmenjadikannya olok-olokan. Mereka akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (QS. Luqman: 6) 15. Larangan berkhalwat (berdua-duan antara laki-laki dan wanita) yang bukan mahramnya tanpa ada alasan syar’i. “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 16. Hendaknya menjaga hijab (batasan-batasan syar’i) antara laki-laki dan wanita. “Apabila kamu meminta sesuatau (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.” (QS. Al Ahzab: 53) 17. Larangan bagi orang yang sedang junub untuk berada di dal;am masjid. ...”(jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa: 43) 18. Bolehnya duduk-duduk di masjid bagi orang yang junub tetapi ia sudah berwudhu sebelumnya. “Maha Suci Allah, sesungguhnya muslim itu tidak najis.” (HR. Bukhari dan Muslim) 19. Bolehnya berbicara dengan pembicaraan yang mubah di dalam masjid. 20. Merendahkan suara ketika berada di masjid. 21. Bertingkah laku yang sopan lagi santun ketika berada di dalam masjid. Demikianlah sekelumit adab dan etika berperilaku ketika berada di dalam masjid. Mudah-mudahan kita selamat dunia dan akherat. Sumber : Blog Yuks Berbagi.

Kamis, 31 Januari 2013

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa (1) editor : Mulyadi Chan Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya. Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 1. TAUBAT "Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan". 2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699. 3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH "Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347. 4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN "Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005. 5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH "Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674. 6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR. "Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR. Muslim, No. 804. 7. MEMBACA AL QUR`AN "Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49. 8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66. 9. MENYEBARKAN SALAM "Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54. 10. MENCINTAI KARENA ALLAH "Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku))" HR. Muslim, No. 2566. 11. MEMBESUK ORANG SAKIT "Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969. 12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG "Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699. 13. MENUTUP AIB ORANG LAIN "Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590. 14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI "Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555. 15. BERAKHLAK YANG BAIK "Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003. 16. JUJUR "Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga" HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607. 17. MENAHAN MARAH "Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022. 18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS "Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a: (Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153. 19. SABAR "Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91. 20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA "Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551. 21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN "Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata: ((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366. (Bersambung ke edisi berikutnya ....) Judul Asli: 60 "baaban min abwabi Al-ajri wan kaffaraati al-khataya"- daarul wathan Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.